Alat Deteksi Virus Hanya Respon Suhu Tubuh
Alat bernama thermoscanner hanya mampu mendeteksi suhu tubuh dan bukan mendeteksi virus.
Eko Priliawito
| Penumpang di bandara (Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis) | |
VIVAnews - Alat pendeteksi virus yang terpasang di Bandara Soekarno Hatta belum mampu bekerja secara optimal untuk mendeteksi virus yang masuk melalui penumpang yang baru pulang bepergian dari luar negeri.
Alat tersebut hanya mampu mendeteksi suhu tubuh penumpang dan bukan medeteksi virus yang dibawa oleh penumpang yang baru pulang bepergian dari luar negeri.
Alat bernama thermoscanner itu hanya mampu mendeteksi suhu tubuh dan bukan mendeteksi virus. Sejak dua bulan lalu alat ini terlah terpasang di di terminal dua bandara Soerkano Hatta.
"Jika suhu tubuh penumpang melebihi 37 derajat celcius, kita langsung bawa ke poliklinik kesehatan yang ada di terminal 2 untuk dicek kesehatannya," ujar salah satu operator bernama Arief F.
Alat milik Departemen Kesehatan diefektifkan terutama untuk penumpang yang baru tiba dari Singapura, saat virus Singapura mulai merebak.
Namun alat tersebut belum mampu mendeteksi secara pasti apakah penumpang tersebut benar-benar terjangkit virus terutama virus Singapura atau tidak.
Berdasarkan pantauan alat thermoscanner tersebut terdiri dari satu alat indikator suhu ruangan, inframerah, satu alat operator dan satu unit monitor besar.
Dalam alat operator tersebut terdapat catatan suhu tubuh manusia mulai dari 37 derajat celcius sampai 38 derajat celcius.
Jika penumpang yang memiliki suhu tubuh 38 derajat celcius maka di komputer operator tersebut akan berwarna merah.
Para petugas kemudian langsung mengarahkan penumpang itu melakukan pemeriksaan sementara di poliklinik kesehatan terminal 2 Bandara Soekarno Hatta.
• VIVAnews