Baduy

Baduy Dalam Rayakan Tradisi Kawalu
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono


BUYUNG WIJAYA KUSUMA
Salah satu perkampungan Baduy di punggung Gunung Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sepi saat matahari terbit karena penghuni ke ladang.

LEBAK, KOMPAS.com--Warga Suku Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan tradisi kawalu kedua atau "bulan karo" penuh sederhana karena belum seluruhnya warga musim panen padi huma.

"Perayaan ini penuh khusyuk dan berdoa meminta kondisi negara aman, damai, dan sejahtera," kata Ketua Koordinator Pemandu Wisata Baduy, Asep Kurniawan, Kamis.

Asep mengatakan, perayaan kawalu sudah dilaksanakan sejak Januari dan berakhir Maret di perkampungan Baduy Dalam, yakni Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik Desa Kanekes.

Ketiga perkampungan Baduy Dalam perayaan kawalu itu digelar dengan penuh sederhana.

Warga merayakannya dengan penuh khidmat dan khusyuk sambil berdoa meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. "Kalau negara ini aman dan damai tentu masyarakat akan sejahtera," katanya.

Dia mengatakan, selama perayaan kawalu berlangsung, pengunjung dilarang masuk ke perkampungan Baduy Dalam karena sedang melaksanakan ibadah setelah puasa seharian.

Karena itu, pihaknya meminta warga luar daerah tidak masuk ke perkampungan Baduy Dalam.

Pemerintah telah memasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar pengunjung menaati hukum adat.

Sebab, tradisi kawalu warisan nenek moyang yang harus dilaksanakan setiap tahun, dirayakan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.

Perayaan kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam sehingga perlu menghargai dan menghormati keyakinan agama yang dianut mereka.

"Selama melaksanakan kawalu, kondisi kampung Baduy Dalam sepi karena mereka berpuasa dan banyak memilih tinggal di rumah-rumah," katanya.

Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (WAMMBY) Kasmin Saelan mengatakan, selama perayaan kawalu perkampungan Baduy Dalam tertutup bagi pengunjung, sekalipun itu pejabat daerah ataupun pejabat negara.

Mereka menjalankan kawalu karena peninggalan adat yang turun temurun dan harus dilaksnakan.

Setelah berakhir perayaan kawalu, kata dia, tentu pengunjung kembali diperbolehkan mendatangi kawasan Baduy Dalam.

Dia menjelaskan, setelah kawalu, satu bulan yang akan datang merayakan acara Seba dengan mendatangi bupati dan Gubernur Banten dengan membawa hasil-hasil bumi (pertanian). "Saat ini sebagian warga Baduy sudah panen padi huma," katanya.

Sumber :
ANT
Kepada Yth :

Bapak /Ibu .Ditempat




Bersama ini kami Percetakan SINBUANA mengajukan penawaran sebagai rekanan dibidang percetakan :


Produk-produk kami terdiri dari :

BROSUR, FLAYER
KATALOG
POSTER
KEMASAN KARTON
STIKER
PAPER BAG
HANGER
PACKAGING
LABEL
MAP
KALENDER, AGENDA,DLL untuk kebutuhan bisnis anda.
Atas Perhatiannya serta kerjasamanya kami ucapkan Terima Kasih,

Hormat kami,
Percetakan SINBUANA
Tan Yopie
HP : 0818 74 67 67
Telp : 021 37400099
Website : http://www.percetakansinbuana.com
Email : sinbuana@yahoo.co.id

JL. Daan Mogot KM 19